Allah Ta'ala berfirman :
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. " (Az-Zumar: 53),
"Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya
sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. "(An-Nisa': 110).
"Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan
memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.
"(AsySyuura: 25).
"Orang-orang yang mengevjakan kejahatan kemudian bertaubat
sesudah itu dan beriman, sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai
dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang "(Al-A'raaf: 153),
"Dan bertaubatlah Kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang
yang beriman supaya kamu beruntung. "(An- Nuur: 31).
"Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Al-lah dan memohon
ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (A1-Maa'idah:
74).
"Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat
dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang?" (At- Taubah: 104).
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah
dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kama ke dalam Surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. (At-Tahriim:8).
"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat,
beriman, beramal shalih, kemudian tetap dijalan yang benar. (Thaaha: 82).
'Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
daripada Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui. Mereka itu Balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan
Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya,
dan itulah sebaik-baik pahala orang-orangyang beramal. "(Ali Imraan: 135-136).
Firman Allah Ta 'ala:'Mereka ingatAllah, maksudnya mereka ingat
keagungan Allah, ingat akan perintah dan larangan-Nya, janji dan ancaman-Nya,
pahala dan siksa-Nya sehingga mereka segera memohon ampun kepada Allah dan
mereka mengetahui bahwasanya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain
daripada Allah.
Dan firman Allah Ta'ala:"Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
keji itu." Yakni mereka tidak tetap melakukannya padahal mereka mengetahui hal
itu dilarang dan bahwa ampunan Allah bagi orang yang bertaubat daripadanya.
Dalam hadits disebutkan :
"Tidaklah (dianggap) melanjutkan (perbuatan keji) orang yang
memohon ampun, meskipun dalam sehari ia ulangi sebanyak 70 kali. " (HR. Abu
Ya'la Al-Maushuli, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Bazzaar dalam Musnadnya, Ibnu
Katsiir mengatakan, ia hadits hasan; TafsiY Ibnu Katsir, 1/408).
B. Hadits-hadits tentang taubat :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan
memohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak
100 kali " (HR. Muslim).
Demikianlah keadaan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, padahal
beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lain maupun yang akan datang.
Tetapi Rasul shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba yang pandai bersyukur,
pendidik yang bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang
sempurna dilimpahkan Allah kepada beliau.
Abu Musa radhiallahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam :
"Sesungguhnya Allah membentangkan Tangan-Nya pada malam hari
agar beutaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan
Tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam
hari, sehingga matahari terbit dari Barat (Kiamat). "(HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalkam bersabda:
"Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat,
niscaya Allah menerima taubatnya. " (HR.Muslim)
Sebab jika matahari telah terbit dari Barat maka pintu taubat
serta merta ditutup.
Demikian pula tidak ada gunanya taubat seseorang ketika dia
hendak meninggal dunia. Allah berfirman :
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang
mengeriakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajar kepada seseorang di
antara mereka, (barulah) ia mengatakan: 'Sesungguhnya aku bertaubat sekarang .'
(An- Nisaa': 18)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama
(nyawanya) belum sampai di kerongkongan. " (HR· At-Tirmidzi, dan ia
menghasan-kannya).
Karena itu setiap muslim wajib bertaubat kepada Allah dari
segala dosa dan maksiat di setiap waktu dan kesempatan sebelum ajal mendadak
menjemputnya sehingga ia tak lagi memiliki kesempatan, lalu baru menyesal,
meratapi atas kelengahannya. Dan sungguh, tak seorang pun meninggal kecuali ia
menyesal. Jika dia orang baik, maka ia menyesal mengapa dia tidak memperbanyak
kebaikannya, dan jika ia orang jahat maka ia menyesal mengapa ia tidak
bertaubat, memohon ampun dan kembali kepada Allah.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan
untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan
keluar, dan akan diberi-Nya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka. " (HR.
Abu Daud) (Lihat kitab Lathaa'iful Ma'arif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 172-178 )
Imam Al-Auza'i ditanya: "Bagaimana cara beristighfar? Beliau
menjawab: "Hendaknya mengatakan : "Astaghfirullah, astaghfirullah. " Artinya,
aku memohon ampunan kepada Allah.
Anas radhiallahu 'anhu meriwayatkan, aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah berfirman :
"Allah Ta'ala berfirman:"Wahai
anak Adam, sesungguhnya jika engkau memohon dan mengharap kepadaKu, niscaya Aku
ampuni dosa-dosamu yang lalu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya
dosa-dosamu sampai ke awan langit, kemudian engkau memohon ampun kepadaku,
niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya
jika engkau datang kepadaku dengan dosa-dosa sepenuh bumi dan kamu menemuiKu
dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu pun, niscaya Aku datangkan
untukmu ampunan sepenuh bumi (pula). " (HR. At-Tirmidzi, ia berkata hadits ini
hasan),
Dalam hadits di atas disebutkan tiga sebab mendapatkan ampunan
:
- Berdo'a dengan penuh harap.
- Beristighfar, yaitumemohon ampu"an kepadaAllah.
- Merealisasikan tauhid, dan memurnikannya dari berbagai bentuk syirik, bid'ah dan kemaksiatan. Hadits di atas juga menunjukkan luasnya rahmat Allah, ampunan, kebaikan dan anugerah-Nya yang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar